Madu memiliki nilai guna yang tinggi. Banyak orang yang suka dan membeli madu. Mereka percaya
bahwa madu memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan dan
menyembuhkan banyak penyakit.
Namun, hanya madu yang memiliki kualitas bagus dan asli (madu murni alami tanpa campuran apapun atau bukan sintetis) yang memiliki manfaat kesehatan tersebut.
Banyak orang menawarkan madunya untuk dibeli, tetapi
banyak pula di antara mereka yang dengan sengaja menjual madu yang tidak murni alami serta berkualitas bagus atau mereka tidak tahu apakah madu yang
mereka jual adalah madu murni alami, campuran atau sintetis.
Agar Anda tidak
tertipu, maka kami mencoba memberikan informasi yang seluas-luasnya, baik yang
kami pelajari sendiri bersama-sama para kelompok tani maupun dari berbagai sumber informasi
yang dapat dipercaya.
Semoga
bermanfaat dan menjadi berkat bagi Anda dan orang-orang yang Anda sayangi.
Beberapa pertanyaan yang umum dan sering dipertanyakan tentang Madu Murni Alami, Ciri-ciri Madu Campuran atau Palsu / Sintetis, Royal Jelly dan Bee Pollen;
Madu
adalah cairan yang umumnya memiliki rasa manis yang berasal dari nektar
aneka bunga atau bagian tanaman, yang diproses secara alami oleh lebah
disarangnya. Fruktosa dan glukosa merupakan zat utama pada madu. Madu
yang bagus memiliki kalori +/- 3.280 cal/kg. Jadi hanya madu yang
dikumpulkan dan diproses secara alami oleh lebahlah yang bisa disebut
“MADU MURNI”.
Sewaktu
nektar dikumpulkan, bahan tersebut masih mengandung kadar air tinggi
(±85%) dan sukrosa tinggi. Setelah lebah mengubah nektar menjadi madu
dan dimatangkan secara alami dalam sarang, maka kandungan air menjadi
rendah (kadar air 17-20%). Demikian pula dengan sukrosa pada nektar,
akan diubah menjadi glukosa dan fruktosa dalam bentuk monosacharida yang
mudah dicerna dan diserap tubuh. Proses pematangan madu dalam sarang
inilah yang menentukan kualitas madu. Jadi kualitas madu ditentukan oleh
kematangan madu secara alami oleh lebah dalam sarang dan tingkat kadar
air dan bukan oleh jenis nektar/tanaman madu tersebut berasal. Jenis
bunga atau jenis nektar akan menentukan jenis madu (nama madu).
3. APAKAH KEUNGGULAN MADU DARI LEBAH APIS MELIFERA?
Apis mellifera merupakan lebah unggul yang telah terbukti produktif dalam menghasilkan madu-madu berkualitas.
Lebah mudah dikembangbiakkan dengan cepat dan tidak mudah minggat dari sarang.
Mudah dikelola dan di awasi perkembangan lebahnya, sehingga kualitas dan kuantitas madu yang dihasilkan akan lebih terjamin.
Digembalakan menurut alur musim bunga yang silih berganti sehingga dihasilkan madu yang beraneka ragam sesuai asal bunganya.
Karena mempunyai kualitas yang lebih baik dari madu jenis lain, otomatis khasiat dan zat gizinya lebih unggul.
Diperas
dengan ekstraktor, sehingga kebersihan madu lebih
terjaga/higienis.Berbeda dengan madu dari lebah lain yang mayoritas
hanya diperas dengan tangan biasa dan larva lebah masih sering ikut
terperas.
4. MENGAPA DISEBUT MADU RANDU, MADU KOPI, MADU MANGGA DAN LAIN-LAIN?
Lebah
Apis mellifera dibudidayakan dalam kotak-kotak yang bernama stup lebah.
Stup ini digembalakan ke berbagai perkebunan dan hutan. Karena tempat
penggembalaan dan musim bunga yang berbeda-beda,maka madu yang
dihasilkannyapun berbeda-beda pula sesuai dengan sumber tanaman / bunga
yang menghasilkan madu tersebut. Jadi penamaan madu berdasarkan nama
tanaman / bunga tempat dimana lebah mendapatkan madu.
Zat-zat
atau senyawa yang terkandung dalam madu sangat kaya dan kompleks, tidak
kurang dari 181 macam zat. Diantaranya : * Fruktosa, glukosa, maltosa,
sukrosa. * Aneka vitamin (A,B1,B2,B3,B5,B6,D,K,E,Uric acid dan asam
nikotinat). * Aneka mineral (zat besi, kalsium, kalium, sodium, sulfur
dan lain lain. * Aneka enzim (enzim diastase, enzim infertase, enzim
katalase dan lain lain). * Aneka asam (formic acid, lactic acid, asam
fosfat, asam glukonat dan lain lain). * Hormon–hormon dan zat anti
mikroba, anti inflamasi, anti kanker, anti biotik alami, anti alergi,
ekspektoran, laksatif, anti anemic dan tonikum.
Sejak
ribuan tahun yang lalu madu sudah sangat terkenal kehebatan khasiatnya
dan di manfaatkan secara luas sebagai makanan sehat, campuran minuman,
obat, bumbu dan kecantikan. Madu merupakan salah satu makanan dengan
gizi terlengkap. Di dalam madu terkandung saripati aneka tumbuhan. Tentu
saja khasiat madu lebih bisa diharapkan jika madu tersebut asli dan
berkualitas,dan bukan dari madu palsu atau rusak. Khasiat madu
diantaranya :
a. Diminum :
· Memperlancar metabolisme tubuh dan penetral toksin/racun yang berasal dari bahan kimia yang terkandung dalam makanan, minuman, obat-obatan dan polusi.
· Meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit.
· Mengencangkan rahim/kandungan, atasi sembelit dan keracunan kehamilan.
· Membantu penyembuhan berbagai penyakit seperti: maag, batuk/TBC, hepatitis, radang sendi, influensa, anemia, insomnia, gangguan jantung dan lain lain.
· Meningkatkan stamina, memperlancar peredaran darah, mempertinggi kadar hemoglobin darah dan membantu proses regenerasi sel pasca sakit.
· Sangat baik dikomsumsi bayi dan anak-anak yang kurang nafsu makan dan rentan.
· Untuk mencegah sakit karena kurang asupan gizi dan gizi tidak seimbang.
· Mencegah anak yang ngompol di malam hari (diminum sebelam tidur).
b.Dioles :
· Mengobati luka bakar, mengatasi infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
· Mengencangkan kulit, mengambat penuaan dini, sebagai pelembut & penyehat kulit.
· Mengatasi ketombe dan memperlambat tumbuhnya uban.
· Mengatasi bibir pecah-pecah, sariawan dan mencegah kanker kulit.
7. AMANKAH MADU DIKONSUMSI PENDERITA DIABETES ?
Penderita
diabetes memiliki masalah pada kinerja pankreas dalam memproduksi
insulin.Insulin inilah yang berperan untuk memecah zat gula jenis
disakarida. Madu yang baik biasanya hanya mengandung sukrosa 1-3 %,
selebihnya di dominasi oleh glukosa dan fruktosa yang merupakan gula
sederhana / monosakarida. Berbeda dengan gula pasir (disakarida) yang
membutuhkan enzim insulin untuk dapat dipecah dan diserap tubuh, madu
yang merupakan merupakan gula monosakarida akan langsung diserap tubuh
dan diubah menjadi energi. Karena itu, madu AMAN bagi penderita diabetes
bahkan bisa membantu menstabilkan kadar gula dalam darah menjadi
normal.
8. BAGAIMANA CARA MEMILIH MADU YANG BAIK DAN BERKUALITAS?
a. Tidak ada cara yang mudah untuk dapat membedakan madu murni alami dengan madu campuran atau madu sintetis. Satu-satunya jalan yang dapat dipertanggung-jawabkan hanyalah melalui uji laboratorium yang berkompeten menguji madu.
b.
Jika diuji dengan refraktometer, kadar air maxsimal 21 % dengan rasa,
warna dan bau yang normal sesuai jenis. Setiap jenis madu murni memiliki
rasa, warna dan bau yang khas. Jika dipanaskan, maka madu akan berbau
gosong, warna menjadi lebih gelap, rasa berubah dan aroma khas madu
tersebut akan hilang. Dengan kadar air yang rendah/max 21%, sangat sulit
dipalsu tanpa berubah rasa, warna dan bau.
c.
Uji kualitas madu di laboratorium sesuai dengan parameter SNI 0135. 45 –
2004, yaitu uji kadar air, diastase indeks, kadar glukosa, kadar
fruktosa, kadar sukrosa, HMF, dll.
d. Tidak
benar bahwa keaslian madu bisa dilihat hanya dengan uji sakarin, karena
pemalsuan madu mayoritas tidak memakai sakarin, tapi memakai fruktosa
sintetis, glukosa sintetis dll.
9. BAGAIMANA CIRI-CIRI MADU YANG PALSU ?
9. BAGAIMANA CIRI-CIRI MADU YANG PALSU ?
Dipasaran
dalam negeri, jaminan akan keaslian dan mutu madu masih belum ada.
Sebaliknya, kecurigaan akan pemalsuan madu dan peredaran madu rusak
selalu ada. Jika madu palsu atau rusak yang dibeli
(dikonsumsi), dikhawatirkan bukan kesembuhan dan kebugaran yang di dapat,
tapi justru penyakit atau minimal tidak bisa merasakan khasiatnya.
Sebenarnya diperindag RI telah mengeluarkan “peraturan positif” tentang
syarat mutu dan cara uji madu yang benar, yang wajib dipatuhi oleh
produsen / pengemas madu yaitu SNI 0135.45 – 2004. Sayangnya sangat
sedikit pihak yang mau memenuhi syarat di atas, bahkan madu palsu /
rusak yang justru marak dijual baik sengaja atau tidak. Harus diakui,
untuk mengetahui madu tersebut asli atau palsu, bermutu bagus atau
tidak, membutuhkan keahlian dan ilmu yang mendalam, serta dibutuhkan
peralatan dan biaya yang cukup mahal (test di laborat dengan parameter
SNI 0135.45 – 2004). Sebaliknya, memalsu madu relatif mudah dan murah.
Karena itu, konsumen sebaiknya hanya membeli madu pada pihak / produsen
yang amanah, punya ternak lebah sendiri dan punya keahlian seputar madu
secara matang sehingga peluang tertipu madu palsu akan semakin minim.
Pemalsuan madu dapat dibagi tiga modus, yaitu :
a.
Pemalsuan jumlah. Pemalsuan ini pada intinya adalah meningkatkan jumlah
madu “asli” dengan ditambah madu “palsu” atau bahan lain, seperti
fruktosa sintetis, glukosa sintetis, syirup dll. Contoh kasus: 20%
bagian adalah madu asli lalu ditambah gula sintetis 80% bagian, maka
jadilah Madu palsu. Pemalsuan madu seperti ini sangat banyak beredar.
b.
Pemalsuan mutu. Kadar air mempunyai hubungan yang signifikan dengan
mutu madu, dimana semakin rendah kadar air pada madu, maka akan semakin
baik mutunya, demikian pula sebaliknya. Pemalsu madu mempunyai madu
dengan kadar air sangat tinggi(22-30%). Kemudian kadar air diturunkan
dengan pemanasan suhu tinggi.Dengan pemanasan,madu akan jadi lebih
kental.Tapi dengan pemanasan,madu sangat encer tersebut yang kandungan
gizinya telah banyak rusak secara alami oleh fermentasi, akan semakin
rusak bahkan gizinya nyaris tanpa sisa.Pemanasan pada madu juga bisa
mengakibatkan madu mengandung racun, karena selama pemanasan madu
bereaksi dengan panci/logam yang dipakai untuk pemanasan madu tersebut.
Jelas ini merupakan PENIPUAN, karena sengaja ‘merekayasa’ madu dari
kualitas jelek menjadi kental tapi gizinya justru semakin rusak &
bisa membahayakan kesehatan konsumen, terutama anak-anak dan penderita
penyakit.
c.
Pemalsuan menyeluruh. Madu tersebut merupakan madu buatan semuanya /
100% palsu, sehingga komposisi kimia yang terkandung di dalamnya
merupakan komposisi yang “diada-adakan”.
10. BAGAIMANA CIRI MADU ASLI TAPI RUSAK ?
10. BAGAIMANA CIRI MADU ASLI TAPI RUSAK ?
Jika
madu tersebut telah mengalami fermentasi / perubahan madu menjadi
alkohol (etanol) yang ditandai dengan: adanya suara berdesis jika tutup
botol dibuka (bergas), kemasan menggembung, madu berbusa banyak. Pada
kasus kerusakan madu yang parah, madu tersebut akan meleleh keluar
sendiri ketika tutup botol dibuka atau bahkan bisa meletus sendiri
karena tekanan gas / alkohol pada madu rusak tersebut.
Madu
sangat encer (kadar air 23 – 30 % ), berbau tidak segar/ tidak enak
karena fermentasi, rasa berubah menjadi lebih asam/ kecut yang tidak
normal, rasa kurang lezat dan terlalu panas di tenggorokan karena efek
alkohol yang berlebihan pada madu. Madu dengan tanda-tanda fisik di
atas, telah kehilangan zat gizi dan kurang layak dijual. Jika madu rusak
tersebut sampai dikonsumsi anak-anak dan orang yang pencernaannya
lemah, di khawatirkan bisa membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, para
pengemas madu / produsen WAJIB memiliki ilmu yang memadahi seputar madu
dan seluk beluknya agar tidak terjebak pada madu palsu atau madu asli
tapi rusak baik sengaja atau tidak. Selain itu, produsen harus memahami
dan mematuhi standar mutu madu yang telah ditetapkan pemerintah dalam
SNI 0135.45 – 2004 agar tidak terjatuh pada pelanggaran hukum pemerintah
dan kejahatan terhadap konsumen. Setelah di panen, madu kadar 23 – 30%
umumnya hanya awet disimpan beberapa minggu atau beberapa bulan saja,
jika tidak segera habis maka akan segera rusak / terfermentasi sehingga
tidak layak di jual.
11. APAKAH MADU HUTAN / LIAR LEBIH BAIK DARI MADU TERNAK (APIS MELLIFERA) ?
11. APAKAH MADU HUTAN / LIAR LEBIH BAIK DARI MADU TERNAK (APIS MELLIFERA) ?
Baik
tidaknya mutu madu tidak bisa dilihat hanya pada satu sisi, tapi harus
melihat beberapa sisi yang terkait dengan mutu madu. Baik tidaknya mutu
madu “mayoritas” ditentukan oleh kematangan / kadar air madu dalam
sarang secara alami oleh lebah.Jadi jika madu tersebut kental alami oleh
lebah dan tanpa proses rekayasa oleh manusia,maka madu tersebut baik.
Faktor lain yang menentukan mutu madu adalah jenis lebah, jenis tanaman
asal madu, cara pemanenan dan proses penyimpanan.Namun pada faktanya
madu hutan (liar) yang bisa memenuhi standart SNI sangat langka bahkan
nyaris tidak bisa ditemukan. Hal ini karena madu hutan di dapat dari
lebah Apis Dorsata yang sangat ganas dan belum bisa dijinakkan sehingga
tidak bisa dikontrol apakah madu disarang tersebut sudah layak panen
(tua) /belum. Belum lagi pemanenan madu hutan masih menggunakan cara
tradisional/di peras dengan tangan biasa sehingga kebersihan kurang
terjamin. Madu hutan yang asli pada umumnya memiliki kadar air 23 -30%
yang mudah fermentasi/rusak. Itupun untuk bisa mendapatkan madu hutan
yang asli sangat sulit. Pemalsuan madu hutan sama maraknya dengan madu
ternak, bahkan mayoritas dilakukan oleh orang yang tidak paham tentang
madu dan memakai bahan-bahan murahan yang lebih berbahaya dari pemalsuan
pada madu ternak. Sebaliknya, Pemalsu madu ternak mayoritas adalah
orang yang cukup paham tentang madu.
12. MENGAPA KADAR AIR MENJADI SALAH SATU FAKTOR PENTING DALAM MEMILIH MADU ?
12. MENGAPA KADAR AIR MENJADI SALAH SATU FAKTOR PENTING DALAM MEMILIH MADU ?
Madu
bisa rusak secara alami (tanpa perlakuan manusia) jika madu tersebut
telah fermentasi / bergas. Fermentasi adalah proses perubahan gula
sederhana pada madu (fruktosa dan glukosa madu) menjadi ETANOL
(alkohol). Fermentasi hanya bisa terjadi jika khamir / yeasts / ragi
yang ada dalam madu mendapatkan media madu dengan kadar air tinggi (23 –
30%). Semakin rendah kadar airnya, maka peluang fermentasi pada madu
semakin kecil dan lambat. Madu yang aman dari fermentasi biasanya kadar
air 16% – 21%, atau idealnya kadar 16 – 20%. Madu yang telah fermentasi
(jika tutup botol dibuka timbul suara berdesis disertai busa yang banyak
bahkan bisa meletus), tidak layak dikonsumsi apalagi untuk dijual pada
konsumen.
13. APAKAH BENAR MADU ASLI TIDAK BEKU JIKA DIMASUKKAN KULKAS/FREZER?
13. APAKAH BENAR MADU ASLI TIDAK BEKU JIKA DIMASUKKAN KULKAS/FREZER?
Tidak benar. Bagi
orang yang cukup paham tentang madu, tentu akan mengetahui bahwa madu
murni ada yang bisa mengkristal (beku) dan ada yang tidak bisa beku.
Fakta tentang hal ini banyak tertulis dalam buku-buku tentang perlebahan
yang beredar di toko-toko buku. Madu asli (murni) akan bisa mengkristal / beku, jika kadar glukosa dalam madu lebih banyak dari kadar fruktosanya. Contoh madu yang bisa mengkristal : madu karet, kelengkeng, mente dan kaliandra. Dan madu asli (murni) tidak bisa beku jika kadar fruktosa dalam madu lebih banyak dari kadar glukosanya. Contoh : madu randu, rambutan, kopi, sono dan mangga. Jadi ada yang masuk jenis madu bisa beku dan sebagian lain masuk jenis madu yang tidak bisa beku. Jika menjumpai madu randu / kopi bisa beku atau mengkristal, kemungkinan besar madu tersebut palsu.
Beku
tidaknya madu tidak berpengaruh pada khasiat madu, asal terpenuhi
syarat-syarat sebagai madu asli yang berkualitas. Jika membeli madu
karet, kaliandra, kelengkeng dll yang masuk jenis madu bisa beku,
sebaiknya tidak disimpan dalam kulkas. Pengkristalan pada madu akan
lebih cepat terjadi pada daerah dingin / suhu di bawah 16 derajat
celcius.
14. APAKAH KEASLIAN MADU BISA DI TES DENGAN CARA SEDERHANA?
14. APAKAH KEASLIAN MADU BISA DI TES DENGAN CARA SEDERHANA?
Untuk
menentukan keaslian dan kualitas madu secara akurat, sampai sekarang
masih menggunakan peralatan mahal / bantuan laborat yang sesuai standart
SNI, apalagi bagi yang awam masalah madu.Namun bagi para ahli madu/orang
yang berpengalaman masalah madu, dengan mencicipi dan mengamati tanda
tanda fisik pada madu insya Allah sudah bisa menentukan keaslian dan
kualitas madu. Itupun pada kasus madu-madu tertentu masih menggunakan
beberapa peralatan yang mendukung seperti refraktometer dan uji diastase
indeks. Alternatif yang bisa dipilih bagi pemula / konsumen untuk bisa
tentukan kualitas madu adalah seperti yang tertulis di point nomor 8
diatas. Sedangkan cara test madu yang sederhana dan banyak beredar di
masyarakat seperti : uji sakarin pada dinkes (karena pemalsuan madu
mayoritas tidak memakai sakarin), madu yang bagus “katanya” tidak
merembes di koran, bisa mematangkan kuning telor, tidak di kerumuni
semut, tidak bisa beku, dll “tidak bisa” dibuktikan secara ilmiah
kebenarannya dan tidak bisa dijadikan parameter dalam uji madu yang bisa
di pertanggung jawabkan.
15. BAGAIMANA JIKA MADU DIPANASKAN / DIMASAK AGAR TAMPAK LEBIH KENTAL?
15. BAGAIMANA JIKA MADU DIPANASKAN / DIMASAK AGAR TAMPAK LEBIH KENTAL?
Madu
yang dimasak (steam), biasanya berasal dari madu yang masih muda /
encer sekali sehingga madu tersebut mudah menjadi alkohol (fermentasi).
Dengan dipanaskan / dimasak (steam), maka fermentasi akan terhenti dan
madu lebih kental. Tapi madu yang kaya vitamin, mineral dan enzim akan
sangat mudah rusak oleh pemanasan / pemasakan, apalagi jika pemanasannya
menggunakan panci dari logam / panci. Tentu saja hal ini bisa merugikan
dan membahayakan konsumen, terlebih lagi jika dilakukan oleh
pihak-pihak yang tidak jujur dan sangat awam terhadap kualitas madu
serta seluk-beluknya. Demikian juga jika ada yang ada mengentalkan madu
dengan menjemur madu tersebut. Alih-alih bukan tambah kental, madu yang
bersifat higroskopis tersebut justru akan menarik kelembaban di udara
sehingga madu justru akan semakin encer/rusak.
16. ADA YANG MENGATAKAN BAHWA MADU ASLI TIDAK DIKERUMUNI SEMUT, APAKAH INI BENAR ?
16. ADA YANG MENGATAKAN BAHWA MADU ASLI TIDAK DIKERUMUNI SEMUT, APAKAH INI BENAR ?
Tidak benar.
Semua semut menyukai rasa manis, termasuk rasa manis yang ada pada
madu. Bahkan ada tiga jenis semut yang memang suka madu, seperti semut
pudak, semut gramang dan semut hitam dengan tubuh lancip. Tentu saja
tidak ada bukti ilmiah yang menunjang pemahaman salah tersebut.
17. APAKAH MADU YANG ASLI BISA MEMATANGKAN KUNING TELOR ?
17. APAKAH MADU YANG ASLI BISA MEMATANGKAN KUNING TELOR ?
Sebenarnya
itu bukan matang, tapi hanya menggumpal (koagulasi). Madu yang
bersifat asam jika dicampur/bertemu dengan kuning telor yang mengandung
protein dan lemak maka akan menggumpal. Jadi tidak benar jika madu asli
bisa mematangkan kuning telor.
18. BAGAIMANA CARA PENYIMPANAN MADU YANG BENAR ?
18. BAGAIMANA CARA PENYIMPANAN MADU YANG BENAR ?
Sebaiknya
madu disimpan di botol kaca atau botol plastik dari bahan P.E.T (khusus
untuk makanan dan sudah teruji aman sebagai wadah madu / makanan).
Tidak diperkenankan mengemas madu dalam wadah P.V.C karena bisa beracun /
terkontaminasi.Ciri-ciri botol PVC: umumnya botol agak butek / buram
dan terlihat garis sambungan pada botol, jika dicium terasa bau plastik
yang agak menyengat. Adapun botol P.E.T yang memiliki ciri-ciri : botol
bening /sangat bening, tidak tampak garis sambungan pada botol, tidak
berbau dan biasanya lebih mahal dari botol PVC.
Menyimpan madu dalam wadah logam juga tidak dianjurkan karena juga bisa bereaksi racun.
Madu
bersifat higroskopis (menyerap air di udara), karena itu sebaiknya
tidak menyimpan madu dalam wadah terbuka, apalagi lebih dari semalam.
Madu yang dibiarkan terbuka lebih dari semalam maka kadar airnya akan
naik / tambah encer dan kualitas akan turun.
19. APAKAH MADU AMAN BAGI ANAK-ANAK DAN BAYI?
19. APAKAH MADU AMAN BAGI ANAK-ANAK DAN BAYI?
Ada
pendapat dari sebagian pihak bahwa madu tidak boleh diberikan pada anak
dibawah usia 1 tahun dengan alasan madu tersebut dikhawatirkan bisa
menyebabkan sakit yang disebut Botulism(di sebabkan oleh clostridium
Botulinum). Namun hal ini telah dibuktikan ketidakbenarannya oleh “team
dokter dari rumah sakit Al Kafji National Hospital-Saudi Arabia”,yang
meneliti lebih dari 220 contoh madu dari berbagai negara dan interview
dengan keluarga dari 1500 bayi lebih yang di beri madu sejak lahir. Dari
penelitian ini membuktikan “TIDAK ADA SATUPUN” madu yang tercemar
clostridium Botilinum dan tidak ada satupun bayi yang menderita Botulism
karena madu. Jadi peluang adanya Clostridium Botilium pada madu,sama
dengan peluang keberadaannya pada bahan makanan lain yang berasal dari
alam seperti susu dan lain-lain. Jadi madu aman di konsumsi segala usia
bahkan bayi dibawah usia 1 tahun.
Utama :
Tambahan :
1. ^ "History of Honey as Medicine". Manuka Honey Research. Retrieved 30 January 2011.
2. ^ a b c "Medicinal Value of Honey". Honey Health.com. Retrieved 30 January 2011.
3. ^ Olivelle, Patrick (1 January 2005). Language, texts, and society: explorations in ancient Indian culture and religion. Firenze University Press. pp. 68–. ISBN 978-88-8453-395-1. Retrieved 29 January 2011.
4. ^ Oldroyd, Benjamin P.; Wongsiri, Siriwat (2006). Asian honey bees: biology, conservation, and human interactions. Harvard University Press. pp. 224–. ISBN 978-0-674-02194-5. Retrieved 29 January 2011.
5. ^ a b c d Altman, Nathaniel (9 March 2010). The Honey Prescription: The Amazing Power of Honey As Medicine. Inner Traditions / Bear & Company. pp. 60–62. ISBN 978-1-59477-346-4. Retrieved 29 January 2011.
8. ^ Malena, Sarah; Miano, David (2007). Milk
and honey: essays on ancient Israel and the Bible in appreciation of
the Judaic Studies Program at the University of California, San Diego. Eisenbrauns. p. ix. ISBN 978-1-57506-127-6. Retrieved 29 January 2011.
9. ^ Martin Derrett, John Duncan (1 December 1989). Studies in the New Testament: The Sea-Change of the Old Testament in the New. BRILL. pp. 2–. ISBN 978-90-04-09110-8. Retrieved 29 January 2011.
10. ^ Altman2010, pp. 62–67
12. ^ a b c "Health Benefits Of Honey". Bees-Online:An Educational web site about Honey Bees and Beekeping. Retrieved 30 January 2011.
13. ^ a b c Honey as an Antimicrobial Agent. Waikato Honey Research Unit. November 16, 2006. Retrieved 5 February 2007.
14. ^ a b c "Waikato Honey Research Unit:What's special about Active Manuka Honey?". The University of Waikato. Retrieved 05-02-2011.
16. ^ "Uw Study Tests Topical Honey As A Treatment For Diabetic Ulcer". University of Wisconsin-Madison. 5 February 2007. Retrieved 5 February 2011.
17. ^ "Honey Holds Some Promise for Treating Burns". Newswise.
18. ^ Knox, Angie (June 8, 2004). "Harnessing honey's healing power". BBC News. Retrieved 5 February 2011.
19. ^ Wahdan, H. (1998). "Causes of the antimicrobial activity of honey". Infection 26 (1): 26–31. doi:10.1007/BF02768748. PMID 9505176.
20. ^ Randerson, James (December 4, 2007). "Honey 'beats cough medicine'". The Guardian (London). Retrieved 5 February 2010.
21. ^ Studies of honey treatment effects on allergies. American Academy of Allergy Asthma & Immunology. May 26, 2006. Retrieved 5 February 2011.
22. ^ a b More, MD, Daniel (March 5, 2010). Does eating local honey help treat symptoms of allergies? (re: Curr Opin Allergy Clin Immunol. 2003 Oct;3(5):395-9.). About.com Allergies. Retrieved 5 February 2011.
23. ^ Ishikawa, Yasuko et al. (2008). "Inhibitory Effect of Honeybee-Collected Pollen on Mast Cell Degranulation In Vivo and In Vitro". Journal of Medicinal Food 11 (1): 14–20. doi:10.1089/jmf.2006.163. PMID 18361733.
24. ^ Bilsel, Y.; D. Bugra, S. Yamaner, T. Bulut, U. Cevikbas, and U. Turkoglu (January 16, 2002). "Could Honey Have a Place in Colitis Therapy". Digestive Surgery 29: 306–312. doi:10.1159/000064580. Retrieved 5 February 2011.
25. ^ "Honey Effective In Killing Bacteria That Cause Chronic Sinusitis". ScienceDaily. 2008.
26. ^ Altman (2010), p.150
Bibliography and further reading
· Altman, Nathaniel (9 March 2010), The Honey Prescription: The Amazing Power of Honey As Medicine, Inner Traditions / Bear & Company, ISBN 978-1-59477-346-4
· Chepulis, Lynne (1 October 2008), Healing Honey: A Natural Remedy for Better Health and Wellness, Universal Publishers, ISBN 978-1-59942-485-9
· Sharma, Dr. Rajeev (2005), Improve your Health! with Honey, Diamond Pocket Books (P) Ltd., ISBN 978-81-288-0920-0
· Traynor, Joe (1 March 2002), Honey: The Gourmet Medicine, Kovak Books, ISBN 978-0-9604704-1-9
· Yoirish, N. (July 2001), Curative Properties of Honey and Bee Venom, The Minerva Group, Inc., ISBN 978-0-89875-409-4http://madu-murni-alami.blogspot.co.id/2012/12/madu-murni-alami.html