MAANFAAT MADU BAGI STAMINA ATLIT OLAHRAGA

Madu sumber energi dan nutrisi

Madu yang dihasilkan umumnya mempunyai komposisi utama  yang terdiri dari air dan karbohidrat. Kandungan karbohidrat  dalam komposisi utamanya umumnya merupakan kombinasi antara fruktosa (38%),  glukosa (31%) dan sedikit sukrosa (1%). Dalam 1 sendok teh, kandungan karbohidrat yang dimiliki madu adalah sekitar  17.3 gram dan akan mempunyai kandungan  energi sebesar  63 kkal.   Selain kaya akan karbohidrat, madu juga memiliki kandungan lainnya yang terdiri dari mineral yaitu besi (Fe), magnesium (Mg), mangan (Mn), kalium (K), natrium (Na), seng (Zn), tembaga (Cu) dan selenium (Se). Selain itu madu juga memiliki kandungan lain yaitu Vitamin B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6, C, asam pantotenat dan juga protein, secara rinci Komposisi Madu Asli Murni Alami dapat Anda baca di sini.


Manfaat  madu sebagai sumber energi dan  peningkat stamina  sudah dikenal sejak zaman dahulu. Atlet-atlet yunani kuno disebutkan sudah mengkonsumsi madu pada saat sebelum bertanding dan setelah selesainya pertandingan. Kandungan madu yang terdiri dari kombinasi karbohidrat yang juga dilengkapi juga dengan sedikit kandungan mineral dan vitamin membuat madu dapat berfungsi sebagai sumber nutrisi  yang mampu untuk memberi peningkatkan terhadap performa olahraga.. Selain itu, dengan nilai  ketetapan Glycemic Index (GI) yang relatif rendah yaitu 55, konsumsi madu pada beberapa saat sebelum latihan/pertandigan juga dapat menjadi alternatf pilihan sumber karbohidrat yang baik  bagi atlet . Karbohidrat dengan nilai  GI yang rendah akan dicerna secara lambat sehingga dapat berada  di dalam usus kecil dengan waktu yang  lebih lama. Manfaat dari proses ini adalah pelepasan glukosa secara perlahan selama berlangsungnya kegiatan olahraga.

Konsumsi madu dalam peningkatkan performa olahraga disebutkan  mempunyai keefektifan yang sama dengan mengkonsumsi karbohidrat glukosa (dekstrosa). Pada studi yang mensimulasikan 64 km balap sepeda time trial, subjek yang diberikan konsumsi 250 ml air putih yang ditambahkan dengan  15 gr madu atau 15 gr glukosa (dekstrosa) tiap 16 km mampu untuk  menyelesaikan tahap simulasi dengan waktu yang lebih cepat jika  konsumsi tidak mengandung madu/glukosa  (larutan madu = 128 menit, 42 detik, larutan glukosa = 128 menit, 18 detik  dan larutan pembanding = 131 menit, 18 detik).

Pada perkembangan lainnya dalam bidang nutrisi, madu juga menjadi komponen utama dalam membantu untuk menurunkan berat badan. Melalui  suatu metoda diet yang dikenal sebagai hibernation diet, konsumsi madu sebelum tidur dapat membantu untuk menurunkan berat badan  melalui pemecahan  lemak yang terjadi  saat sedang  tidur. Saat sedang tidur, karbohidrat terutama fruktosa yang terkandung di dalam madu dapat membantu untuk menjaga simpanan glikogen hati yang kemudian juga akan berfungsi dalam membantu menjaga level glukosa di dalam darah. Pada kondisi ini, otak yang tetap mendapatkan energi dari glukosa darah akan mengeluarkan growth hormone yang  kemudian akan  mendorong terjadinya proses lipolisis (pemecahan simpanan lemak). 

Sumber : Polton Sports Science and Performance Lab

2 comments: